Rinduan dan Berbincang

08.52.00




Waktu itu sore-sore dijalan panjang menuju Bandung. Satu persatu anak-anak itu menaiki bagian belakang truk yang sedang kosong. Kenalkan namanya Bin, panggil saja itu katanya.

Sambil dibonceng naik motor, saya tanya mereka mau kemana.

Saya: Bade kamarana Jang* (Mau pada kemana *sebutan anak laki-laki)
Bin: Aya acara punk, mumusikan mang di Sumedang (ada acara punk, musik-musikan di daerah Sumedang)
Saya: Mayar teu acarana? (Bayar gak acaranya?)
Bin: Paling ge udunan jeung barudak Mang* hahaha (paling nanti patungan sama anak-anak *panggilan untuk pria dewasa)
Saya: Aya band naon wae nu mainna? (ada band apa saja yang main?)
Bin: Naon wae poho mang, nu penting ngariung jeung rerencangan! (Apa aja yang mainnya lupa, tapi yang penting bisa kumpul sama temen-temen)
Saya: Hati-hati, urang tipayun! (hati-hati, saya duluan!)
Bin: Siap mang!

Sebelum teman saya menancap gas, itulah Bin yang mengingatkan saya di tahun-tahun lalu. Teman, musik, pesta, dan semesta. Bin.


You Might Also Like

0 komentar

Facebook

Twitter