Bermain Riak Hujan

00.56.00

Hujan, tinggal menyisa di ujung atap
Bulirnya tertinggal di kaca jendela.
Rindu yang begitu,
kala kita saling menatap.

Puisi-puisi yang ku baca, pada kedua bola matamu,
dan secangkir kopi yang pahitnya mengecap.

Lalu aku bermain-main di nila bibirmu,
serupa yang lalu.
Mengucap kata manis,
dan kita bercumbu dengan waktu.

Pada akhir waktu aku berpesan.
Segala benar pada riak hujan.
Lalu kita berpisah
Menyisakan tetes hujan di pipimu yang kian basah.

You Might Also Like

0 komentar

Facebook

Twitter