Sajak Hujan, Antara Jakarta - Bandung
18.24.001
Hujan katanya.
Aku kembali ke tepian,
Memandang awan,
Rupanya ini dia penantian
Bukan harusnya kita pandang langit lembayung ?
Sayang,
Kita tersekat,
Namanya mendung
2
Yang tadi engkau bilang lembayung
Aku tersesat di ujung oranyenya
Yang padang langit
Menjuntai di bibirmu
3
Selalu, Katamu yang teruntai syahdu
Umpama matamu,
Yang terakhir kupandang
Di cahaya remang
4
Malam ini hujan
Syahdu rintik di ujung halaman
Di jarak yang entah berapa
Kupandang juga langit yang kenang
( Sebuah sajak yang saya buat dengan Stella J )
pada sore hari, saat hujan tak lagi mulai rintik-rintik
0 komentar